Rabu, 25 April 2012

Add caption

 

 

 

 

 

 

 

 

  DEYENX....

KU KAN SELALU SETIA

Tulang Rusukku



Sayang, disini hujan dan mereka berirama
Apakah engkau disana merasakannya juga?
Jika iya, apakah engkau mendengar keluh kesahku?
Keluh kesah kebimbangan tanpa genggaman tanganmu
Jika iya, apakah engkau mendengar getar bibirku?
Yang lama tak berbisik bahwa aku sungguh mencintaimu
Jika iya, apakah engkau melihat tangisku diantara rintik itu?
Dari mata seorang pencinta yang tak berdaya tanpa senyummu
Jika iya, apakah engkau melihat rapuhnya tubuhku?
Tubuh yang lemah tanpa topangan setiap malam pelukanmu
Jika iya, apakah engkau merasakan desir rinduku?
Rindu yang terkumpul seperti sewindu tak bertemu
Jika tidak, dalam setiap desir nafasku aku berdoa
Tuhan, tolong berikan hujan ditempat ia berada
Karena dalam setiap tetesnya berisikan keindahan bercinta
Karena dalam setiap tetesnya sayup-sayup merangkum nada cinta
Karena dalam setiap tetesnya melambangkan kesucian cinta
Biarlah, biarlah ia mengetahui betapa rapuhnya aku
Biarlah, biarlah ia merasakan betapa rindunya aku
Biarlah, biarlah ia menyadari betapa kuasanya cinta atas diriku
Sungguh menyakitkan berpetualang sendirian
Sungguh menyesakkan jika hati tanpa perlindungan
Dan kini, aku semakin yakin akan kekasihku
Bahwa ia adalah sebagian dari tulang rusukku
By : angeLofheLL a.k.a angeLisMine

Selasa, 24 April 2012

puisi khairil gibran

...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Kahlil Gibran)

"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)
"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)

"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan" (Kahlil Gibran)

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..." (Kahlil Gibran)
"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini... pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang" (Kahlil Gibran)

"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)

"
Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)